SELAMAT DATANG DI BLOG GALIH

Laman

Kamis, 14 Mei 2015

Gubernur BI Dianggap Kurang Peka soal Pelemahan Rupiah



JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Ajiep Padindang, menilai Kementerian keuangan dan Bank Indonesia kurang peka terhadap melemahnya nilai tukar rupiah. Menurut dia, gejala melemahnya rupiah sudah terjadi sejak akhir 2014, tetapi tidak diantisipasi dengan baik.
Anggota Komite IV DPD itu mengatakan pernah menggelar rapat kerja dengan Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada akhir Februari lalu. Saat itu DPD mengingatkan bahwa kurs rupiah berpotensi tembus Rp 13.000 per dolar AS.
"Tetapi respons Gubernur BI kurang peka. Bahkan pada rapat saat itu, pemerintah tidak punya kebijakan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah meski ada peluang rupiah bergerak Rp 14.000 per dolar AS," ujar kata Ajiep dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (29/3/2015).
Pada akhirnya, kata Ajiep, pemerintah dan BI tetap mematok nilai tukar rupiah Rp 12.500 per dollar AS dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. "Tapi justru Gubernur BI salah. Kami yang melakukan kajian budget office penyelenggaraan keuangan merasa prihatin dan khawatir dengan kondisi tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, akibat kesalahan itu, pelemahan kurs rupiah kali iini berdampak luas, termasuk naiknya harga bahan bakar minyak per Sabtu (28/3/2015) kemarin. Menurut dia, kenaikan itu semestinya tidak terjadi di saat harga minyak dunia tidak mengalami kenaikan cukup signifikan.
"Masih akan ada dampak lainnya. Apa kebijakan pemerintah yang bisa secara signifikan menguatkan kurs rupiah, selain dari intervensi jangka pendek oleh BI dengan menguras cadangan devisa?" ucap dia.


Wakil Ketua DPR Kritik Kinerja Tim Ekonomi Jokowi

 
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto, mengkritik tim ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Agus mengatakan, kelemahan yang dimiliki kementerian yang membidangi masalah ekonomi dianggap sebagai penyebab gagalnya pemerintah memperbaiki nilai rupiah terhadap dollar AS.
"Dengan kinerja tim ekonomi yang turun drastis dan tidak bisa memperbaiki nilai rupiah, sudah bisa dipastikan BBM akan naik karena untuk membeli BBM pemerintah menggunakan dollar," ujar Agus saat ditemui di Jakarta, Senin (30/3/2015).
Agus mengatakan, dampak yang ditimbulkan akibat naiknya harga bahan bakar minyak akan sangat terasa khususnya bagi para nelayan dan petani. Menurut Agus, produksi ikan di Indonesia semakin terancam untuk terus menurun karena tingginya harga bahan bakar yang merugikan nelayan. Belum lagi adanya kebijakan pembatasan, atau moratorium dari pemerintah.
Adapun untuk industri pertanian, kata Agus, kenaikan harga bahan bakar secara otomatis akan memengaruhi harga beras. Menurut dia, pemerintah seharusnya melakukan penguatan di sektor pangan. Misalnya, dengan melakukan perluasan lahan maupun membantu pembibitan bagi petani.
"Kementerian belum bekerja dengan baik. Jokowi pernah janji untuk memberikan traktor bagi petani. Tetapi, nyatanya tidak ada menteri yang tindaklanjuti soal itu," kata Agus.
Politisi Partai Demokrat itu juga mengkritik pergantian jajaran direksi bahkan staf sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) sebagai kebijakan Menteri BUMN. Menurut Agus, pergantian pejabat BUMN secara besar-besaran tidak secara otomatis meningkatkan taraf perekonomian. Menurut dia, pergantian pejabat belum tentu mampu memberikan kapabilitas yang sesuai dengan target yang ingin dicapai pemerintah. Pemerintah seharusnya mengambil kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran, dibanding kebijakan yang hanya menonjolkan prestasi dalam bidang tertentu.
"Kementerian dalam bidang ekonomi tidak boleh cuma cari popularitas saja. Tim ekonomi harus benar-benar bersatu melakukan penguatan," kata Agus.

Sebelum Ahok Geram, Beginilah Pesta Bikini SMA Akan Digelar

Sebelum Ahok Geram, Beginilah Pesta Bikini SMA Akan Digelar
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram mengetahui ada pesta bikini untuk siswa Sekolah Menengah Atas. "Enggak bisa dong kalau pesta bikini, ya tangkep. Enggak bener kalau pesta bikini," ujar Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis, 23 April 2015.

Di media sosial tersebar undangan acara pesta bikini bertema "Splash After Class". Dalam undangan tersebut tercantum jenis pakaian yang digunakan peserta adalah bikini summer dress. Acara akan diselenggarakan pada 25 April 2015 di The Media Hotel & Towers di Jakarta.

Acara yang akan digelar sekitar pukul 22.00 WIB tersebut diikuti sejumlah sekolah seperti SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMA 14, SMA 38, SMA 50, SMA 24, SMA 31, dan SMK Musik BSD. Beberapa sekolah lain tercatat sebagai pendukung yaitu SMA 109, SMA 53, SMA 29, SMA 26, SMA 31, SMA 44, SMA Muhammadiyah Rawamangun dan SMA Alkamal. (Baca: Sekolah Tak Tahu Siswanya Bikin Pesta Bikini)

Setelah diributkan, Divine Production yang menjadi event organizer akhirnya membatalkan sekaligus meminta maaf kepada SMA-SMA di Jakarta yang disebutkan dalam pengumuman itu.

Divine Production ternyata sering menggelar acara serupa. Salah satunya, Divine merayakan hari ulang tahun pertamanya dengan pesta bertema "Hawai Pool Party" pada 7 Juni 2014. Pesta di The Media Hotel and Tower ini menetapkan pakaian acara yaitu bikini dan pakaian musim panas. Divine mewajibkan peserta yang hadir harus membawa KTP asli karena mensyaratkan batas minimal umur pria yaitu 19 tahun dan wanita 18 tahun.

Manager Finance dan Talent Divine Production, Debby Carolina menyatakan, sudah empat kali melakukan acara di kolam renang. Acara itu, khusus untuk mereka yang sudah berusia 21 tahun ke atas. Menurut Debby, acara itu dilakukan di dua hotel berbeda. "Tiga acara sejak 2014 di The Media Hotel & Towers dan satu di tempat lain," kata dia di Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis, 23 April 2015.

"Namun, bukan pesta bikini. Tapi pesta di kolam renang saja." Debby mengklaim selama ini belum pernah mengalami masalah dengan pesta bikini yang diorganisir Divine. Baru acara untuk anak-anak sekolah yang semula akan dilaksanakan pada 25 April 2015 timbul masalah.

Kali ini, "Kesalahan itu karena mencantumkan nama-nama sekolah di undangan dan video yang sudah tersebar di media," kata Debby.


sumber: http://www.tempo.co/read/news/2015/04/24/083660473/Sebelum-Ahok-Geram-Beginilah-Pesta-Bikini-SMA-Akan-Digelar